NASDAQ menerapkan digitalisasi pada pelaporan ESG
NASDAQ baru - baru ini telah meluncurkan platform panduanpelaporan ESG (ESG sustainability reporting) versi digital. NASDAQadalah marketplace elektronik dunia untuk membeli danmemperdagangkan sekuritas (efek) dari perusahaan pembiayaan modal,manufactur, FMCG, energi, peruanskan dan keuangan, kesehatan,entitas public, transportasi dan teknologi di Amerika Serikat. Sebagianbesar raksasa teknologi dunia termasuk Apple, Google dan Meta(Facebook), terdaftar di pasar bursa elektronik ini. NASDAQ pertamakalinya meluncurkan panduan pelaporan data ESG pada Maret 2017Beroperasi di pasar dengan tingkat ekspektasi investor yang tinggi; yaknisejalan dengan persyaratan regulasi ESG saat ini dan tuntutanstakeholder yang menghendaki hadirnya informasi pasar yangtransparan dan fair telah melahirkan platform ini. Hadirnya platfompanduan ESG digital ini bertujuan antara lain:
- Mengintegrasikan platform ESG yang ada saat ini di pasar (seperti
- TCFD, SDGs, Standar GRI, EU NFR Directive, dan lainnya) untukefektifitas dan efisiensi pelaporan yang komprehensif.
- Menghilangkan dan merevisi metrik/ pengukuran ESG yang tidakbiasa atau tidak praktis dalam penggunaannya selama ini.
- Menyederhanakan cara - cara penerapan standar panduan, label, danperhitungan ESG di perusahaan secara inklusif dan merata.
- Meningkatkan keterlibatan Small Medium Enterprise (SME) dalam inisiatif ESG.
- Juga mencakup semua sektor di pasar Nasdaq – termasuk pasar ekuitas AS (U.S.equities market)
metrik ESG yang dapat dilakukan secara sukarela oleh perusahaan yang bernaung dibursa ini; yang menitik beratkan pada metrik pengukuran ESG yang memberikandampak penagruh terbesar, berlandaskan pada aspek praktis, dan pengukuran yangdapat dicapai oleh setiap perusahaan. Adapun panduan metrik pengukuran ESG yangdisarankan NASDAQ antara lain:
Hasil dari World Economic Forum (WEF) 2022 bagi ASEAN dan Indonesia
Sumber: WEF, Bisnis Indonesia
WEF 2022 di 22 - 26 Mei 2022 menunjukan bahwasanya sasaran ESG sustainability development khususnya di ASEAN ditujukan untuk transformasi pasar, responsible innovation technology, menciptakan jalur bagi kesetaraan, mobilisasi aksi untuk menciptakan masyarakat yang inklusif, membangun ekonomi baru, sustainable development finance dan akselerasi climate action. Indonesia mencatat hal ini sebagai agenda penting, sehingga pada acara ini meluncurkan Paviliun Indonesia yang bertujuan menjadi sarana pertemuan investor, teknokrat, masyarakat, pemerintah dan stakeholder lainnya dalam mendukung agenda sustainability di Indonesia dan mencapai NDC sebesar 29% di tahun 2030.
Mengenal standar umum pada pelaporan ESG-Sustainability
Secara umum kita dari mengenal standar pelaporan ESG yang sering dipergunakan, antara lain, GRI, SASB dan TCFD. Standar pelaporan berlanjutan GRI (Standar GRI) yangdirancang untuk organisasi yang hendak melaporkan tentang dampak sustainability terkiatperusahaan terhadap ekonomi,lingkungan, dan/atau masyarakat. DewanStandar Akuntansi Keberlanjutan (SASB)mengeluarkan standar bagi perusahaanyang mengkaitkan kepentingansustainability inisiatif nya dengan aspekakuntansi dan finansial. Dan yang ke tigaadalah Gugus Tugas PengungkapanKeuangan Terkait Perubahan Iklim atauFCFD (Task Force on Climate relatedFinancial Disclosures), mengeluarkan aturan pendekatan finansial perusahaan untukmengelola risiko perubahan iklim (Climate Change) sebagai panduan dalam pengambilankeputusan yang lebih baik dan mendukung kepada lingkungan, peningkatan ketahananpasar, dan pertumbuhan ekonomi yang lebih berkelanjutan, sebagai upaya untukmemenuhi persyaratan finansial kepada investor.
Tips bagi melaksanakan digitalisasi pelaporan ESG secara efektif !
- Mulailah berfokus pada domain TI (Teknologi Informasi) perusahaan. Kami menyarankananda untuk memulai dengan mengembangkan area transaksi tanpa kertas dan bertahapke bidang lainnya, seperti proses penerimaan keuangan secara digital, limbah elektronik,efisiensi energi, rantai pasokan, dan efisiensi material dll. Juga dapat menjadipertimbangkan untuk mengadopsi model seperti penggunaan cloud storage,manajemen sumber daya, dan mengurangi penggunaan perangkat per tenaga staf.
- Kebijakan perusahaan disesuaikan dengan kondisi ESG saat ini. Hal ini bertujuan untuk mengimbangi upaya yang ada dalam mengurangi efek rumah kaca, mengurangi karbonfootprint di proses pekerjaan yang ada dan sebagainya. Anda data mengacu padapenerapan undang-undang Green Taksonomi yang ada dalam rangka mempromosikanakuntabilitas perusahaan dan menunjukan aksi nyata dalam mengurangi jejak karbon(Carbon Footprint) dari dalam rantai pasokan perusahaan (supply chain) danmenjalankan proses transparan sebagai bagian dari etika digital perusahaan melaluipenerapan blockchain teknologi.
- Menerapkan teknologi digital untuk mengatasi risiko material bisnis. Saat ini praktek penggunaan kemasan daur ulang oleh industri untuk mengurangi limbah, melakukanpengadaan yang berkelanjutan dan memperanjang siklus hidup produk juga termasukdalam kategori ini.
Pada akhirnya digitalisasi juga ditentukan oleh konsistensi dalam menginput data. Pastikan anda dapat memasukkan data-data pada setiap proses ini guna menghasilkan laporanterbaik bagi kepentingan stakeholder.
Digitalisasi ESG dapat dimulai dari proses pengumpulan informasi hingga proses pelaporanSR (pelaporan sustainability), akan memberikan gambaran lengkap tentang inisiatifsustainability di perusahaan yang berjalan secara jelas.
Pada akhirnya, dapat disimpulkan adaptasi teknologi di ESG Sustainability merupakan langkah penting bagi perusahaan untuk menjaga kelangsungan usahanya. Semakin awalperusahaan menerapkannya akan memberikan competitive advantage bagi perusahaan.Penerapan ESG Sustainability seyogyanya disesuaikan dengan roadmap dan model bisnisperusahaan anda, dan tidak mengikuti apa yang menjadi keinginan standar acuan tertentu,dan dapat dilakukan secara bertahap. Digitalisasi ESG akan membuat perusahaan andadapat menyajikan laporan yang berbasis data yang data menunjukan informasi yangberimbang dan akurat atas inisiatif sustainability yang dilakukan saat ini dan rencanakedepannya.
Kolaborasi Diginex - Fortex Advisory: mempercepat menuju masyarakat hijau (greensociety) di Indonesia & ASEAN.
Saat ini Fortex Advisory dan Diginex telah melakukan kerjasama komprehensif diIndonesia, yakni dengan memberikan one-stop solution terkait dengan pencapaian misiperusahaan terkait ESG dan SGD goals secara optimal. Kami bersama hadir sebagaipendorong utamaESG digitalisasi dan menjadikan agenda ESG sustainability inklusi atauterbuka bagi semua. Solusi yang di berikan termasuk pengukuran dan metrik, software dandata collection, advis dan konsultansi serta literasi. dalam rangka mendukung rencanapemerintah terkait dan institusi, Melalui layanan kami baik perusahaan internasional, nasional dan SME (Small Medium Enterprise) serta juga institusi, dapat melaksanakan agenda ESG sustainability danpelaprreportingnya dengan menghemat biaya hingga 95% dari layanan yang ada di pasarsaat ini, sehingga biaya bukanlah menjadi kendala lagi! dengan kecepatan proses ESGdata dan reporting sebanyak 6 x lebih cepat, data tersedia 24 jam dan dijamintransparasi informasinya melalui fitur blokchain teknologi yang telah di sertifikasi ISO 27001dan menerima pengajuan GRI, dan hing saat merupakan satu - satunya di dunia untuk ESGSustainability.
Fortex Advisory, Independen advisor group yang miliki perhatian khusus bagi tercapai nya ESG Sustainability di Indonesia dan ASEAN, dengan keahlian perencanaan danimpelementasi serta literacy komprehensif didukung oleh pakar bidang keahlian terkaitdengan background profesional dan academies yang teruji. Untuk advis terkait adaptasiteknologi, roadmap ESG dan literasi di perusahaan atau institusi, anda dapat menghubungiFortex Advisory, di WA 0822.3809.9267, 0877.8310.6918, 0811.870.556 atau via link dihttps://cs.diginex.com/diginexesg-x-fortex-advisoryapabila anda membutuhkaninformasiterkait dengan software pelaporan ESG sustainability.
Fortex Advisory - Building the future togetherand Partner of Choice